roy suryo senang ditegur bk dpr soal video porno
Jum'at, 8 Juni 2012 06:30 wib
Ilustrasi
JAKARTA - Legislator Fraksi Demokrat, Roy Suryo, berterimakasih kepada Ketua Badan Kehormatan DPR, Muhammad Prakosa, yang telah memberi teguran terhadap dirinya gara-gara ikut 'memperkeruh' polemik soal video porno mirip Karolin Margaret Natasa, koleganya dari Komisi IX DPR.
"Itu bagus. BK menegur saya dalam tanda kutip," kata Roy saat dihubungi, Kamis (7/6/2012).
Roy Suryo menyambut baik terhadap teguran tersebut. Namun, kata dia, pernyataanya soal video porno mirip Karolin, semata-mata untuk memberi kritik terhadap internal sesama anggota DPR. "Dengan pernyataan saya, masyarakat jadi ingat lagi kasus ini," kata dia.
Teguran terhadap Roy Suryo bermula dari pernyataanya di rapat paripurna DPR yang membahas soal video porno 'Karolin'. Di rapat tersebut, Roy menuduh BK tidak bekerja secara profesional dalam mengungkap skandal tersebut.
Bahkan, Roy juga menuduh pakar digital forensik, Rubi Alamsyah, telah merekayasa seakan-akan video tersebut palsu. Rubi dihadirkan di rapat tersebut sebagai ahli. Ahli yang lain adalah Abimanyu Wahjoewidayat.
Ketua BK, Muhammad Prakosa, mengatakan Roy dianggap telah merendahkan martabat Badan Kehormatan. "Kami ingatkan agar Roy menjaga tindakan dan pernyataannya. BK tidak perlu dikomentari dengan suatu konotasi, BK seolah-olah dapat diintervensi," kata M. Prakosa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Roy mengakui memang telah diminta BK DPR memberi penjelasan saat mengikuti rapat paripurna tersebut. Tapi, dia membantah telah ditegur. "Kalau ditegur kan seperti disidang. Saya tadi ngobrol dengan Pak Prakosa layaknya ayah yang ngobrol dengan anak. Duduk di sofa. Tidak ada klarifikasi," kata Roy.
Di pertemuan tersebut, Roy malah mengklaim justru mendapat dukungan dari anggota BK soal video porno. "Mereka sebenarnya mendukung dengan sikap saya," ungkap Roy.’
"Itu bagus. BK menegur saya dalam tanda kutip," kata Roy saat dihubungi, Kamis (7/6/2012).
Roy Suryo menyambut baik terhadap teguran tersebut. Namun, kata dia, pernyataanya soal video porno mirip Karolin, semata-mata untuk memberi kritik terhadap internal sesama anggota DPR. "Dengan pernyataan saya, masyarakat jadi ingat lagi kasus ini," kata dia.
Teguran terhadap Roy Suryo bermula dari pernyataanya di rapat paripurna DPR yang membahas soal video porno 'Karolin'. Di rapat tersebut, Roy menuduh BK tidak bekerja secara profesional dalam mengungkap skandal tersebut.
Bahkan, Roy juga menuduh pakar digital forensik, Rubi Alamsyah, telah merekayasa seakan-akan video tersebut palsu. Rubi dihadirkan di rapat tersebut sebagai ahli. Ahli yang lain adalah Abimanyu Wahjoewidayat.
Ketua BK, Muhammad Prakosa, mengatakan Roy dianggap telah merendahkan martabat Badan Kehormatan. "Kami ingatkan agar Roy menjaga tindakan dan pernyataannya. BK tidak perlu dikomentari dengan suatu konotasi, BK seolah-olah dapat diintervensi," kata M. Prakosa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Roy mengakui memang telah diminta BK DPR memberi penjelasan saat mengikuti rapat paripurna tersebut. Tapi, dia membantah telah ditegur. "Kalau ditegur kan seperti disidang. Saya tadi ngobrol dengan Pak Prakosa layaknya ayah yang ngobrol dengan anak. Duduk di sofa. Tidak ada klarifikasi," kata Roy.
Di pertemuan tersebut, Roy malah mengklaim justru mendapat dukungan dari anggota BK soal video porno. "Mereka sebenarnya mendukung dengan sikap saya," ungkap Roy.’